Celebes.news, KOTAMOBAGU – Usaha dagang yang mengalami kegagalan tak menyurutkan semangat warga Biga ini untuk tetap mencari peluang bisnis yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Kepada awak media Celebes.news, Yaser Mokodompit mengisahkan bagaimana runtuhnya bisnis dagang yang telah lama digeluti hingga menetapkan pilihan untuk terjun bercocok tanam cabe (Rica/red) tanpa pengetahuan dan pengalaman bertani.
Dia mengungkapkan, sebelumnya berprofesi sebagai pedagang dan kini harus menjadi petani adalah karena semangat untuk memenuhi kebutuhan hidup serta adanya pandemi covid-19 dengan pembatasan aktivitas, tentu yang dibutuhkan adalah kesabaran dan fokus pada pengetahuan yang sebagian besar diperoleh melalui google dan YouTube.
“Keluar dari gagal berdagang, saya mulai belajar melalui google dan YouTube bagaimana bertani cabe. Memilih bertani cabe selain untuk pemenuhan ekonomi keluarga dimasa sulit seperti ini, tentunya juga saya melihat peluang bisnis cabe memiliki prospek yang baik dan menjanjikan” tukasnya.
Lanjutnya, 75 persen hancurnya sebuah bisnis adalah diawal, terbukti saat profesi ini mulai berjalan dan ditekuni, dirinya diperhadapkan oleh terancam rusaknya bibit yang akan dipindahkan dari areal bibit ke areal tanam.
“Alhamdulillah bisa keluar dari ancaman kegagalan ini. Saya bertemu dengan Irfan Tangarah.SP, berasal dari Sulawesi Selatan, yang ahli dibidang pertanian holtikultura. Step by step berkat bimbingan beliau bisa dilihat saat ini bagaimana kesuburan dan pertumbuhannya” ucap Papa Baim sapaan akrabnya.
Lanjutnya Dia lagi, hasil panen dari bisnis yang menurutnya adalah sebuah “modal nekat”, kini telah mampu membantu dirinya dan keluarga keluar dari kesulitan ekonomi disaat pandemi covid-19 yang tak juga berakhir. Namun dirinya menyayangkan dimasa pandemi saat ini harga rica masih dibawah standar.
“Saya tengah menikmati bisnis rica yang begitu menjanjikan saat ini. Dan sudah 6 bulan lebih saya habiskan waktu di kebun agar bisnis ini berjalan baik. .” Kata Yaser Mokodompit. (MaL)