Oleh : Misrawati
“Aku hamil,” ujar Keisha.
“Hah? Apa?” kejut Keinan.
“Aku hamil kak,” lanjut Keisha memperjelas.
“Gugurkan..!” seru Keinan.
Deg..
Bagai di sambar petir di siang bolong. Setelah apa yang telah kami lakukan dengan gampangnya dia mengatakan hal menjijikan seperti itu.
“Aku ngak mau kak, anak ini tak berdosa,” bantah Keisha.
“Jadi? Lo mau gua tanggung jawab? Mimpi..!” hardik Keinan.
“Kak? Kenapa kakak ngak mau tanggung jawab ini anak kakak juga!” seru Keisha.
“Gua ngak pernah ngrasa punya anak. Apalagi dari cewe kayak lo!” sinis Keinan.
“Baiklah kalau kakak ngak mau tanggung jawab,” lirih Keisha.
“Tentu. Dan ingat anggap aja kita ngak saling kenal di masa kini dan di masa yang akan datang.” kecam Keinan.
“Baiklah,” gumam Keisha sendu.
Aku pergi dengan hati yang hancur. Bagaimana mungkin anak yang tak berdosa harus ku bunuh tanpa ku izinkan melihat dunia. Aku tak sekejam itu untuk melakukannya. Aku menyayanginya walau ayahnya tak menginginkannya. Inilah aku Keisha Alma dimana aku menjalani peran sebagai single mom. (bersambung)