Oleh : Misrawati
“Arghhhhhhh!!” teriak Keinan.
“Kenapa lo? Kesambet setan mana lo? Datang-datang teriak-teriak ngak jelas!” tanya Riko keheranan.
“Gua benci sama cewe itu!” racau Keinan.
“Cewe? Siapa? Cewe lo banyak!” tanya Riko lagi.
“Keisha,” jawab Keinan.
“Owhh keisha… kenapa emang? Bosan lo?” tanya Rey.
“Dia hamil!” seru Keinan.
“What?? Gila bener dari sekian banyak cewe bibit unggul lo tumbuh di keisha” kaget Riko.
“Diam lo. Bikin tambah pusing aja” kesal Keinan.
“Terus gimana? Lo mau tanggung jawab ngak?” tanya Rey.
“Gua? Tanggung jawab? Ngak bakalan. Gua ngak yakin itu anak gua kalaupun itu anak gua kehadiran dia ngak gua harapkan sama sekali!” Ujar Keinan.
Hening…
Semua temannya hanya bisa diam mendengar kalimat akhir yang dia ucapkan. Sebegitu tak inginnya kah sehingga tak mengakui darah dagingnya sendiri.
Gua Keinan Albara seorang cowo tampan sejuta pesona. Gua akui gua emang sayang dan cinta sama keisha tapi untuk memiliki anak? Gua ngak pernah mau dan ngak pernah ingin. Biarkan saja dia di luar sana seperti apa gua ngak akan mau tau dan ngak akan peduli sama sekali. Karna gua mau bebas tanpa embel-embel ayah di umur gua yang masih muda gini. Dia mau menggugurkan atau mempertahankan anak itu terserah dia saja. Karna tak mungkin seorang Keinan Albara akan menikah muda lebih-lebih dengan wanita yang bisa di katakan di bawah standar ideal. (Bersambung)