Celebes.news, POSO – Puluhan warga berkumpul di Balai Desa Tokilo Kecamatan Pamona Tenggara Kabupaten Poso. Mereka mendengarkan penjelasan dari pihak PT.Poso Energi terkait uji coba Pintu Air PLTA Poso yang menyebabkan lebih dari seratus hewan kerbau dan sapi mati akibat kekurangan makanan.(9/11/20)
Dalam sambutannya Kades Tokilo Hertian Tangku’a menyampaikan ” Kematian kerbaun sampai hari ini dan ini baru terjadi tahun ini selama ternak ada di Tokilo, kematian sampai hari ini kurang lebih ada 94 ekor ini menjadi harapan bagi masyarakat agar Pihak PT.Poso Energi bisa menjawab kerinduan dan kerugian yang dialami oleh pemilik ternak yang ada di Tokilo dan Tindoli yang boleh hadir pada kesempatan hari ini. Saya harus sampaikan juga bahwa pemilik ternak yang ada di wilayah Tokilo Tindoli ada 164 KK (Kepala Keluarga) diluar warga masyarakat yang ada di Pendolo, Korobono dan Tentena masih ada beberapa KK. Ini yang perlu menjadi perhatian tentunya bagi pihak PT.Poso Energi agar ada Solusi yang kita harapkan”.
David yang biasa disapa Papa Pegi salah satu warga masyarakat Tokilo kepada wartawan Celebes.New menyebutkan angka kematian tertinggi terjadi dibulan Juli hingga November ini, yaitu sekitar kurang lebih 78 ekor kerbau dan lebih dari 20 ekor sapi yang mati akibat kekurangan makanan. Papa Pegi menambahkan “sebelum uji coba Pintu Air tidak ada masalah dengan hewan disini, bahkan disaat cuaca ekstrim sekalipun. “Biasa disaat kemarau seperti ini rumput tumbuh semakin subur, air danau surut hingga 150 Meter dari tanggul, mendengar penjelasan dari PT.Poso Energi sepertinya kedepannya itu tidak akan lagi. Semoga kedepannya masyarakat bisa kuat menghadapi permasalahan ini”.
Masyarakat tidak puas dengan penjelasan PT.Poso Energi, sebab tidak ada jalan keluar yang diberikan oleh PT.Poso Energi. Kurniawan seorang warga yg ikut dalam pertemuan tersebut megatakan “tidak ada jalan keluar dari mereka (PT.Poso Energi), keluarga saya mengalami banyak sekali kerugian dikarenakan ada sapi dan kerbau kami yang mati. Tetapi dari Penjelasan PT.Poso Energi soalah-olah mereka tidak mau bertanggung jawab. Kurniawan menambahkan “kalau tidak ada kepastian kami akan melibatkan LSM atau WALHI agar masyarakat tidak dirugikan, walaupun dalam Penyampaian Camat Pamona Tenggara Yunirson Penyami melarang warga untuk melibatkan LSM, kami tidak peduli.
Pihak PT.Poso Energi yg dimakili oleh Agus menyampaikan bahwa Ia akan menampung aspirasi warga Tokilo, dan akan menyampaikan ke Manejemen. (NOP).