Penulis : Kamal Babay
Celebes.news, OPINI – Depri Pontoh (DP), pemilik kesuksesan karir sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil diikuti suksesnya dalam dunia politik menjadikannya orang nomor 1 di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) sebagai Bupati 2 periode.
Bupati kelahiran 16 Oktober 1962 ini, mengawali karir politiknya pada 2008 dimasa Pemerintahan Bolmut dipimpin oleh Penjabat Bupati H.R Makagansa.
Bolmut dimekarkan pada 23 Mei 2007. Pada 08 Juni 2008 melaksanakan pemilihan Bupati (Pilbup) dan Wakil Bupati (Wabup) definitif periode 2008-2013.
Pada Pilbup pertama di Bolmut 2008 silam, DP maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) berpasangan dengan Hamdan Datunsolang (HD) sebagai calon bupati (Cabup).
HD-DP yang diusung partai Golkar meraih kemenangan atas Reba Ponto-Iqbal Datunsolang dan Christofel Buhang-Leksi Gobel.
DP yang mendampingi HD selama 5 tahun dalam menjalankan roda pemerintahan memilih “bercerai” dan menetapkan hati maju sebagai Cabup pada Pilbup tahun 2013 berpasangan dengan politisi muda Suriansyah Korompot (Syah) sebagai Cawabup.
Pasangan DP-Syah yang diusung partai PPP berhasil meraih 17.776 suara dan menumbangkan 3 rival politiknya, yaitu incumbent HD yang berpasangan dengan Farid Lauma, Karel Bangko berpasangan dengan M.I.Christofel Buhang (KaMi) dan pasangan HamDi.
Mesra sebagai Bupati dan Wabup Bolmut, pasangan DP-Syah bubar diterpa sejumlah hantaman isu-isu politik disaat Bolmut kala itu telah mendekati Pilkada pada tahun 2018.
DP yang selalu jadi pemenang dalam pilkada Bolmut mempertaruhkan gengsi politiknya mengerahkan semua pasukan yang dikepung oleh “musuh-musuh” politiknya yang itu-itu saja.
Untuk meraih 2 periode, DP yang berpasangan dengan mantan Ketua MUI Sulut Amin Lasena memboyong sejumlah partai dalam istana politiknya untuk menghalau kemenangan lawan dengan menciptakan rasa pesimis lawan menjadi keputus asaan saat “perang” politik itu terjadi.
Alhasil, “443” dan istilah “Halusinasi” menjadi pintu masuk kembali menduduki “tahta politik” DP untuk dua periode dengan menumbangkan lawan beratnya HD- Muriyanto Babay dan Karel Bangko-Arman Lumoto.
Kini, DP dengan 10.000 massa loyalisnya akan berbuat apa, bila tiba waktunya “tahta politik” itu berakhir.? Kepada Siapa Depri Pontoh Memberikan “Tahta Politik”.
Tak bertarungnya DP pada pilkada tahun 2023 menjadi angin segar bagi mereka yang juga merindukan “tahta politik” di Bolmut. Selain politisi lama, akan hadir wajah-wajah baru dengan background politik dan ASN yang siap mundur dari jabatannya.
Jika dipilah berdasarkan kecamatan, pertama, Sangkub, Frangky Cendra yang saat ini menjabat Ketua DPRD Bolmut memiliki kemampuan yang handal dari semua sisi untuk maju pada pilkada. Kedua, Bintauna, sejumlah politisi handal ada di kecamatan ini dan mempuni untuk bertarung dalam pilkada, yakni Karel Bangko, Hamdan Datunsolang, Aktrida Datunsolang, Sauda Lakoro serta Arter Datunsolang yang digadang-gadang maju dalam pilkada tahun 2023. Ketiga, Pinogaluman, sosok Saiful Ambarak yang menjabat Ketua Golkar Bolmut ini memiliki kapasitas serta pendukung militansi yang tersebar di seluruh kecamatan di Bolmut. Keempat, Kaidipang, masih didominasi oleh politisi-politisi lama seperti Christofel Buhang, Amin Lasena, Suriansyah Korompot, dan Arman Lumoto. Kelima, Bolangitang Bersatu, wilayah dalam “genggaman” DP ini, akan muncul wajah-wajah baru seperti Ainun Talibo, Adit Pontoh, Abdul Eba Nani, Leksi Talibo, Asripan Nani (Sekda Bolmut) dan Fadly Usup (Kadis PMD Bolmut).
Kembali, Kepada Siapa Depri Pontoh Memberikan “Tahta Politik”
Bila DP harus memberikan “Tahta Politik”, DP akan merekomendasikan personal yang berada di Bolangitang Bersatu dimana 10.000 loyalisnya berada di wilayah ini.
Politik Dinasti. Bila DP akan merekomendasikan sang istri, Ainun Talibo atau sang Putra, Adit Pontoh, siapakah yang akan dipasangkan dalam pilkada nanti.?
Altenatif pilihannya yaitu Amin Lasena dan Suriansyah Korompot.
Ainun Talibo atau Adit Pontoh berpasangan dengan Amin Lasena atau Suriansyah Korompot akan meraih kemenangan bila Asripan Nani dan Fadly Usup legawa tidak maju dalam pilkada 2023. Namun, Bila dua tokoh ini harus maju, tentunya DP tak ingin mengukir sejarah kelam kalah untuk pertama kali dalam pilkada Bolmut dengan memaksakan politik dinasti.
Jika DP tak menganut politik dinasti, Asripan Nani (ASN) dan Fadly Usup (FU) adalah pilihan yang akan direkomendasi oleh Ketua DPW PPP Sulut ini mewakili Bolangitang Bersatu untuk disandingkan dengan pilihan DP diluar Bolangitang Bersatu.
Kenapa harus ASN, kenapa harus FU.
ASN, Panglima PNS Bolmut ini tentunya saat menyatakan siap maju dalam pilkada Bolmut akan diikuti oleh para loyalisnya serta akan memanggil para militan organisasinya untuk bergerak berjuang menangkan ASN tanpa ada alasan.
FU, dengan latar belakang organisasi dimasa lalu yang begitu kuat, FU mampu mengikat kaum muda sebagai salah satu modal besar dalam pilkada. Menjabat sebagai Kadis PMD Bolmut, FU lebih merakyat dan lebih dikenal hingga ke seluruh pelosok Bolmut. Dipastikan FU dengan mudah mampu meraih simpati rakyat Bolmut saat pilkada dilangsungkan.
Siapapun pemilik rekomendasi DP pada Pilkada nanti, diharapkan makin menguatkan ekonomi rakyat untuk mencapai cita-cita yang telah diperjuangkan oleh pejuang pemekaran dimasa lalu.