Celebes.news, BOLMONG – Kabar tidak sedap menghantam perusahaan tambang emas yang telah sekian beroperasi di daerah Bolaang Mongondow (Bolmong).
Pasalnya, PT JRBM dan PT SMA mendapat reaksi dari Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, terkait kedua perusahaan tersebut diduga tidak profesional lagi.
Reaksi Ketua DPRD Bolmong ini muncul pasca dirinya menerima keluhan calon pekerja, pekerja dan laporan warga terkait pemberian CSR dan perekrutan karyawan yang harus mendapat rekomendasi dari oknum caleg salah satu Parpol peserta Pemilu 2024 mendatang.
“Bukti-buktinya telah kami miliki. Jadi pihak JRBM dan SMA harus memberikan keterangan resmi kepada publik khusus kepada warga Bolmong atas dugaan ini,” tegasnya.
Ketua Welty mengungkapkan, ada karyawan yang mendapat tekanan dalam bekerja dari sejumlah pihak. Bahkan diancam akan dipecat jika tidak berafiliasi kepada oknum caleg itu.
“Apakah profesionalitas perusahan berkelas nasional ini bisa diatur-atur oleh hanya satu oknum Caleg itu. Informasi dan bukti yang kami dapat, calon pekerja yang melamar pekerjaan di perusahaan nasional itu harus memiliki rekomendasi dari oknum caleg salah parpol itu,” ungkapnya.
“Ingat, kami warga Dumoga juga bagian dari lingkar tambang JRBM dan SMA tempat mereka mengeruk emas,” ucapnya.
Welty menegaskan, Jika dugaan terhadap kedua perusahaan di Bolmong ini seperti demikian, dirinya meminta agar “PT JRBM dan PT SMA ‘keluar’ dari Bolmong,” kata Welty Komaling.
Sementara itu, Pihak JRBM melalui bagian Eksternal terkait CSR dan Penerima Pekerja, Mardy Mamonto, mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan arahan dari manajemen untuk mengklarifikasi berita tersebut.
“Terkait berita tersebut Sampai dengan saat ini belum ada arahan dari manajemen untuk merespon yang disampaikan ketua DPRD Bolmong Welty Komaling,” kata Mardy Mamonto.
Sementara PT SMA, melalui bagian HRD, Adry Tusang mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan klarifikasi terkait pemberitaan tersebut saat dihubungi awak media ini.***